Pergi sekolah naik perahu
Di atas perahu lihat setan
Mabuklah abang memendam rindu
Rindu bertemu gadis pujaan
Sawah petak di samping tugu
Tugunya dari batu Prambanan
Sudah lama adik menunggu
Kedatangan seorang pangeran
Pisau bukan sembarang pisau
Pisau di makan sambil terlentang
Risau bukan sembarang risau
Risau kekasih tak kunjung datang
Pohon bakau di pinggir karang
Disapu ombak sore hari
Jangan risau kasihku sayang
Aku tak kan mendua hati
Beli karang di Kaliurang
Karangnya ada di samping pagar
Hah, abang terasa bimbang
Karena adik tak ada kabar
Pergilah makan di warung siang
Mampir sebentar minum jamu
Janganlah abang merasa bimbang
Cinta adik hanya untukmu
Jual koran di pinggir sawah
Sambil membuat batu bata
Pikiran buntu hati gundah
Bila kekasih jauh di mata
Pakai sarung dibelah belah
Sarung dibeli langsung dimasukkan
Beribu hati ingin singgah
Hanya abang yang mampu menakhlukkan
Tidur di sawah aduh enaknya
Sawah Baginda di pulau Gebang
Jikalau boleh abang bertanya
Maukah dinda dipinang abang?
Jika roboh kota Dewata
Papan dan harta saya berikan
Jika sungguh kakanda berkata
Badan dan nyawa saya serahkan
Di bawah kursi
adapun loyang
Loyang diisi
dengan sagu
Terimakasih
adinda sayang
Ku harap dikau
tak kan ragu
Dibelah pisau setajam garpu
Satu ucap untukmu kang mas
Akankah kau setia padaku?
Ikan kakap juga ikan mas
Ada gurita di
karangan
Kan kutangkap
gurita dengan senapan
Biar cinta
banyak rintangan
Ku jaga cinta
dengan kesetiaan
Di tengah jalan
bermain layang
Maju maju ditabrak kijang biru
Aku percaya padamu sayang
Semakin mau dipinang olehmu