Dilema Hati
ada getar jiwa dalam dada,
merasuk ke dalam sukma,
menyesakkan jiwa
tahukah kau akan hal itu?
Mungkin rasa itu tak ada di hatimu. . .
Mungkin kau tak dapat merasakan hembusan nafas yg menggebu. . .
Telah lama...
kita saling mengenal dan saling memahami,
saling mengasihi dan saling berbagi cerita,
berbagi rasa dan berbagi canda..
tapi maaf, kau hanya teman bagiku
Dan kini aku memahami,
Kau melabuhkan cinta di hati ini
Tapi ku telah jatuh dilain hati
Percayalah, bahwa cinta tak harus memiliki
Benarkah semua itu ?
Inikah jawaban atas penantianku selama ini?
Menunggu yang tak pasti
Dan akhirnya aku jatuh dan sakit hati
Dengan kepasrahan
Hanya maaf yang bisa ku ucap
Tak perlu lagi banyak kata
Kau tak perlu lagi banyak harap
Aku takkan padamu
Walau ku tahu kau telah menantiku
apalah arti semua ini..
jika aku hanya mengucap cinta..
sedangkan kau memilih hatinya..
dilema muncul dalam jiwa.
benarkah hatimu membeku??
Benarkah tak ada cinta untukku??
Sungguh kau membuat hatiku pilu
Boleh kah aku menghiburmu ?
Dengan sedikit kata-kata dari mulutku
Ku hanya ingin berkata
Bahwa tak semua yang kau inginkan akan menjadi nyata
Diriku rapuh
Badai menerpa relung hati
dirinya tak akan pernah tahu
Betapa kecewanya jiwa ini
Yang selalu tak dimengerti
Mari berserah diri pada Tuhan
Tuhan Sang pencipta alam
Yang mengawasi kita siang dan malam
Dengan mata tak pernah terpejam
Aku memilih pergi
Aku takkan pernah bisa mencampakkan cinta ini
Dan aku akan tetap mencintainya
walau dia tak memiliki cintaku
3 comments:
wahh,, bernostalgia dengan puisi...
nice poem :)
hahaha...yoi....
hidup ini keras!
Post a Comment